Jumat, 23 September 2011
Sekolah Harus Wajibkan Siswa ke Masjid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kasus tawuran pelajar SMA 6 Jakarta dengan wartawan beberapa waktu lalu menambah daftar kebobrokan moral yang terjadi di kalangan generasi muda Indonesia. Tawuran yang kerap dilakukan sejumlah murid SMA/SMK bahkan SMP seperti sudah menjadi budaya dan tradisi di kalangan pelajar. Hal ini membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius dari pemerintah.
Demikian disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi VIII, Jazuli Juwaini. “Bangsa Indonesia yang selama ini dikenal religius, memiliki budaya pemaaf, paternalistik, toleran (tepo sliro), gotong royong berubah menjadi bangsa yang pemarah, egois dan agresif. Seharusnya dengan adanya pendidikan karakter yang selama ini diprogramkan pemerintah, dapat membentuk pelajar-pelajar kita menjadi anak yang santun, ramah, toleran. Jika ternyata pendidikan karakter yang telah dijalankan gagal, seharusnya segera dievaluasi dan dirumuskan program yang lebih strategis dan praktis sehingga pendidikan karakter dapat mejadi solusi dari krisis moral yang menyebabkan
problematika sosial di masyarakat. Hal ini memang membutuhkan kajian yang lebih mendalam dan komprehensif,” ujar Jazuli dalam pers rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu(24/9/2011).
Menurut Jazuli, salah satu solusinya bisa juga dengan menghidupkan Gerakan Kembali Ke masjid khususnya di kalangan pelajar. Masjid tidak hanya sebatas tempat beribadah (sholat) saja. Tapi, masjid sebagai pusat pendidikan, pembinaan generasi muda, berkreasi dan tempat penyelesaian beragam permasalahan umat.
"Pihak sekolah dapat mewajibkan siswanya untuk beraktivitas di masjid sebagai salah satu penilaian mata pelajaran agama,”jelas Jazuli.
Menurut politikus PKS ini, generasi muda kita saat ini sangat jauh dengan masjid. Mereka lebih akrab dengan kehidupan di mall, cafe dan tempat-tempat nongkrong lainnya. Padahal jika kita menghidupkan dan memakmurkan masjid, sebenarnya sangat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh generasi muda.
“Pemerintah juga selayaknya memfasilitasi gerakan kembali ke masjid di kalangan pelajar, contohnya bekerja sama dengan masjid sekolah/kampus dalam mengadakan kegiatan yang bermanfaat untuk generasi muda. Pemerintah pun perlu memikirkan pengelolaan masjid yang baik sehingga dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat. Dengan banyaknya alternatif kegiatan positif baik dari sekolah maupun dari masjid dan masyarakat, maka diharapkan para pelajar tidak lagi berpikir untuk melakukan tawuran atau kegiatan negatif lainnya,” pungkas Jazuli
Related Posts:
Anas Menyindir: Koalisi dengan Petani Lebih BaikAnas Urbaningrum, ketua umum DPP Demokrat masih menyimpan "kekecewaan" dengan koalisinya. Kemarin dalam temu karya dengan petani, menyindir rekan-reka… Read More
Main Judi, Anggota DPRD Gorontalo Asal PKS Resmi Dipecat!Badan Penegak Disiplin Organsisasi (BPDO) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan rekomendasi agar anggota DPRD asal Gorontalo, Darmawan Daning … Read More
Laporan Yusuf Supendi Diproses BK Malam IniBadan kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat masih perlu meninjau lebih jauh laporan salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) KH Yusuf Supendi terkait pe… Read More
Konflik Elit PKS: Poligami & Buku Bahagiakan Diri Dengan Satu IstriMasalah poligami di kalangan politisi PKS kembali mencuat ke permukaan, setelah tersiar kabar bahwa salah satu pemicu konflik antara pendiri PKS Yus… Read More
PKS dalam ujianDPP PKS: Yusuf Supendi Sakit Hati karena Dipecat :Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddik santai saja menanggapi laporan Yusuf Supendi ke Badan Keh… Read More


0 komentar:
Posting Komentar