IRWAN - HASAN HAMIDO - MUDZAKKIR ALI

Ketiga ikhwah ini yang berhikmat dan mengabdikan dirinya di DPD PKS Makassar, periode 2009 - 2014

Hasan Hamido

Ketua DPD PKS Kota Makassar.

Muh.Djafar Nurdin

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Kecamatan Tallo

Irwan, ST.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makassar.

Andi Akmal Pasluddin

Anggota Legislatif DPR RI.

Sabtu, 30 Maret 2013

3 Petani Mendapatkan Hadiah Umroh dari Tamsil Linrung

Tiga Petani yang beruntung dalam acara Deklarasi dan Pelantikan Pengurus DPW PPNSI Sulawesi Selatan di Gowa kemarin (30 Maret 2013). Mereka mendapatkan hadiah UMROH GRATIS dari Tamsil Linrung. Mereka adalah Anshar dan istrinya , anggota PPNSI Gowa dan yang bertindak sebagi MC pada acara tersebut.
Tamsil Linrung terkesan dengan tilawah yang dibawakan oleh pak Anshar pada acara Pembukaan Deklarasi itu. Jadi Seorang Petani tidak hanya bisa bercocoktanam tapi juga harus bisa mengaji dan tilawah, begitu mukaddimah Tamsil dalam sambutannya.
Anshar , Petani yang mendapatkan hadiah umroh

Pada kesempatan itu , Tamsil melantik Pengurus baru PPNSI Sul Sel. Ariady Arsal sebagai Ketua Umum, Kadaruddin sekretaris dan Mahmud Nur sebagai Bendahara Umum.

Acara yang di setting dengan tema 'Ala Petani'. istilah yang dipakai Panitia Pelaksana. Mereka duduk diatas rumput yang dialas karpet, konsumsipun disajikan dengan sangat sederhana nasi bungkus dengan menu ala kadarnya .representasi dari suasan di tengah sawah duduk di pematang.makan siang , rehat.sejenak.

Rabu, 27 Maret 2013

Irwan,ST Memberi Bantuan Korban Kebakaran di Buloa

Ada Tiga Mobil yang dipakai untuk mengangkut logistik bantuan Irwan,ST aleg PKS kota Makassar untuk di alokasikan kepada warga yang tertimpa bencana kebakaran di kelurahan buloa kecamatan Tallo.
Irwan ditemani struktur dan kader PKS Tallo menyerahkan langsung bantuan kepada posko induk milik kelurahan dan sebagian ke Panti Asuhan Alhijra yang juga jadi korban kebakaran.
Bantuan ini berupa kasur lipat, kompor gas dan tabungnya, sembako dan pakaian .
Warga menyambut baik kedatangan aleg pks ini, beberapa warga berjejer di depan rumah bekas lahapan si jago merah. Irwan juga ditemani oleh BCAD PKS Propinsi Sul Sel dapil makassar1, Dr.Qayyum Munarka,pada kesempatan ini Irwan sejenak berkomunikasi dengan warga dan tokoh masyarakat.
 Tidak ada seremoni panjang dalam penyerahan itu. Harapannya adalah warga setempat segera akan pulih dari kesulitan  akibat musibah ini.

Sosialisasi No.3 PKS

PKS itu 3 - no PKS 3, itulah gambaran besar sosialisasi ikhwan dan akhwat Tallo ditengah-tengah pemberian bantuan logistik kepada korban kebakaran. Semangat 3 besar ini  menjadi stimulan para kader untuk  terus me'mindset' pikirian nya untuk menjadi 3 besar. Entah itu sedang makan atau sedang beraktifitas , apalagi kalau sedang ber pose. maka tiga jari jadi penghias tampilan mereka.

Nasi Uduk? Nyamanna Tawwa

Setelah seharian Bidpuan DPC PKS Tallo dan struktur DPC mengepak logistik yang akan di alokasikan di bencana kebakaran, maka mereka sedikit memanjakan diri dengan Nasi uduk, menu makan malam yang disediakan oleh ketua DPC , Djafar Nurdin.
Tidak apa-apa kan makan plus narzis sedikit, he..he..

PKS TALLO Menyalurkan Sumbangan dari Kader untuk Korban Kebakaran


Hari ini, kamis 27 Maret...DPC PKS Tallo kembali menyalurkan bantuan logistik pada korban bencana Kebakaran.
Irwan,ST , anggota legislatif PKS Kota Makassar menyalurkan  bantuan logistik dan dana  via DPC TALLO untuk disalurkan di lokasi kebakaran.
Struktur dan Bidpuan DPC bahu membahu mempersiapkan paket bantuan dari donatur. Sumbangan tidak hanya datang dari Anggota Dewan tapi juga dari struktur berupa pakaian bekas yang layak pakai. Sementara itu Rumah Zakat, salah satu lembaga kemanusiaan memberikan bantuan kornet daging dan disalurkan pengelolaannya via DPC Tallo.

BCAD PKS Kota Makassar Memberikan Bantuan Korban Bencana

Sulaiman Ali, S.Ag, BCAD PKS Kota Makassar untuk yang kedua kalinya turun ke lokasi bencana kebakaran di Buloa memberikan bantuan dana dan sembako ke Panti Asuhan Al Hijra . Panti ini  merupakan salah satu dari korban kebakaran . Al Hijra yang sudah beroperasi kurang lebih 10 tahun ini membina anak asuh 48 anak tidak mampu dan anak terlantar. Bangunan Panti yang berlantai dua ini dan sudah permanen hangus dilalap si jago merah. Tidak ada fasilitas tersisa yang bisa kembali digunakan untuk opersional Panti Asuhan.


Selain Sulaiman Ali,  sumbangan juga datang dari guru-guru TK Masjid Al Markaz Makassar.Mereka memberikan sumbangan berupa uang tunai, 3 karung beras dan mie instan. Bantuan ini disambut hangat dan gembira oleh penghuni Panti Asuhan.

Minggu, 24 Maret 2013

Pandora DPD Makassar Mengawal Logistik Bencana

Ketua Kepanduan dan Olah Raga DPD kota Makassar, Wahyudi mengawal langsung logistik bantuan bencana kebakaran dari BCAD kota, Sulaiman Ali, S.Ag. Akh Yudi juga menyempatkan mencari lokasi dari rumah penduduk untuk dijadikan posko PKS.
Sampai saat ini (berita ini di publish). baru PKS yang dari Partai Politik yang tercatat pertama di Posko Induk Kelurahan Buloa. Bantuan lebih banyak datang dari calon walikota makassar, seperti DP dan Perempuan bisa tonji.
 Keesokan harinya Irwan,ST aleg PKS Makassar turut memberikan sumbangan logistiknya ke Panti Asuhan al Hijra.

Akh Yudi berharap bantuan dari Kader lebih banyak lagi di lokasi tersebut.
Kebakaran yang terjadi hari sabtu pagi itu menghanguskan lebih dari 20 rumah penduduk dan 1 Panti Asuhan. Lokasi kebakaran di jalan teuku umar kelurahan buloa kecamatan tallo. untuk koordinasi bantuan bencana bisa menghubungi Pandora DPD, akh Yudi (085 224 608 202) atau ke DPC Tallo, Djafar Nurdin (081 355 5531 144)

DPC PKS TALLO; Senam plus Kacang Ijo

RKI tallo bekerja sama dengan struktur DPC PKS Kec.Tallo minggu pagi ini kembali mengadakan Senam Nusantara yang dihadiri kurang lebih 50 kader aktif di teritory tallo, baik ikhwah maupun akhwat.
Senam kali ini mendapat tambahan amunisi baru ( he...he..kayak perang aja) karena Struktur memberikan menu Kacang Ijo dan Teh susu hangat setelah Senam dilaksanakan.  he..... Nyamanna  tawwa


RKI dan Masyarakat sekitar

Dalam rangka program pemberdayaan pelayanan masyarakat , RKI cabang Tallo mengadakan Pemeriksaan kesehatan gratis yang dilaksanakan di sekretariat DPC PKS Tallo.jl.Gatot Subroto baru no 1.
Penerima mamfaat kegiatan ini kurang lebih 50 pasien terdiri dari ibu-ibu dan bapak yang berusia diatas 40 tahun .
Program ini dirangkaikan dengan Senam Lansia yang dilaksanakan sebulan sekali.Untuk kegiatan kali RKI bekerja sama dengan Rumah Zakat. Lembaga Independen ini menyediakan obat-obatan dan tim medis.
Acara di buka oleh bidpuan DPW PKS Sul Sel, ibu Khusnul. Beliau menyampaikan pentingnya Kesehatan bagi umat Islam .Karena Nabi lebih menyukai umat yang kuat daripada yang lemah.


BCAD PKS kota Makassar mengunjungi korban Kebakaran

Kebakaran yang terjadi di kelurahan buloa kecamatan Tallo mengundang empati para Bakal Calon Anggota Dewan kota. Sulaiman Ali dan Idris menyempatkan meninjau lokasi kebakaran. Mereka berjanji akan membantu semampu mereka bagi warga yang tertimpa bencana.
sulaiman ali bersama pembina panti asuhan al hijra

Idris, BCAD PKS kota makassar

kedua bcad ini adalah berdomisili di kecamatan Tallo. Interpretasinya adalah mereka belajar membangun empati dan social enrichment jika mereka nanti terpilih.  ehem....ehmmmm


Sabtu, 23 Maret 2013

PKS Tallo Membantu Korban Kebakaran di Buloa

Ketua DPC PKS TALLO, Muh.Djafar Nurdin dan ketua RKI Tallo terjung lansung kelokasi kebakaran setelah api melalap sekitar 23 rumah penduduk.di jalan Teuku Umar kelurahan Buloa kecamatan Tallo.

Djafar Nurdin berusaha mencari lokasi posko untuk digunakan sebagai tempat bantuan logistik dan pelayanan kesehatan PKS bagi warga yang tertimpa bencana.

Sulaiman Ali, S.Ag . Kader PKS yang berdomisili di Kecamatan Tallo yang sekaligus diamanahkan untuk mencadi BCAD PKS Kota Makassar memberi bantuan langsung berupa paket sembago dan mie instan ke posko induk bencana yang dikelola oleh pemerintah setempat.
Penyaluran bantuan yang berfokus ke Posko Induk Kelurahan Buloa ini sempat tarik ulur dengan pengurus PKS Tallo karena selama ini sistem kerja charity PKS selalu mandiri terpisah dengan posko - posko lain. Tapi karena ini adalah niat untuk kebaikan bersama PKS dan posko induk sepakat untuk berkerjasama dan berkoordinasi . Posko induk berjanji untuk memberi ruang kepada PKS untuk bersosialisasi jika diminta.


KPK Pusing dengan PKS



 Luthfi Hasan Ishaq (LHI) sudah terlanjur ditangkap dan dijadikan tersangka dalam dugaan kasus suap import sapi. Tapi bagaimana membuktikannya? Sepertinya ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum bisa diselesaikan oleh KPK.

Kalau dituduh menerima suap? LHI belum dan tidak menerima uang suap yang katanya akan diberikan kepadanya. Bila dituduh ada bukti percakapan antara LHI dengan Mentan, dimana pembicaraan itu diduga bisa mempengaruhi Mentan ternyata dibantah sendiri oleh Abraham Samad.

Soal isi pertemuan medan, yang diduga awalnya sebagai kesepakatan soal suap import sapi ternyata isinya hanya adu data tentang ketersediaan sapi di dalam negeri. Jadi apa ya.. alasan untuk membenarkan LHI dijadikan tersangka dan dipenjara?

Kalau kaitannya dengan kewenangan, disangka mempengaruhi Mentan karena kewenangannya. LHI bukan anggota DPR yang membidangi pertanian jadi tidak bisa dianggap menyalahgunakan kewenangan dan kekuasaan.

Kalau disangka adanya dugaan kerugian Negara, bukankah Mentan sudah menyatakan bahwa tidak ada perubahan kuota import sapi. Keputusan import sapi pun harus berkoordinasi dengan lintas departemen dimana Menko Ekonomi yang mengambil keputusannya.

Oleh karena itu, tiba-tiba saja Taufik Ridha, Sekjen PKS, dipanggil ke KPK hanya untuk meminta penjelasan tentang AD/ART PKS. Baru kali ini, terdengar KPK mememinta AD/ART sebuah lembaga bukan negara atau bukan milik negara dalam penyelidikan kasus-kasus korupsi.

Lalu, apa hubungannya AD/ART sebuah lembaga non negara dan bukan milik negara dengan KPK? padahal AD/ART merupakan aturan main sebuah organisasi itu sendiri?

Bila PKS merupakan lembaga Negara atau milik Negara maka wajar saja bila KPK meminta penjelasan tentang AD/ART sebuah organisasi karena yang dicari oleh KPK adalah kerugian Negara atau perbuatan melawan hukum yang ditetapkan oleh Negara.

Namun PKS merupakan lembaga non negara dan milik negara, sehingga AD/ART merupakan aturan main sebuah organisasi, maka yang menghukum anggota organisasi adalah sebuah badan atau lembaga yang dibentuk oleh organisasi tersebut untuk menghukum anggotannya.

Bila LHI salah secara organisasi, bukankah LHI sudah mengundurkan diri dari Presiden PKS dan sudah digantikan oleh Presiden yang baru?

Memang unik perjalanan kasus dugaan suap import sapi ini.



Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2013/03/29686/kpk-pusing-dengan-pks/#ixzz2OPI5taVn

Kamis, 21 Maret 2013

Kisah Perang Badar

Saudaraku sesama muslim…

Marilah sejenak kita melakukan kilas balik terhadap berbagai peristiwa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Kita berharap mudah-mudahan dengan mempelajari dan mengamati peristiwa ini, kita bisa mendapatkan banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kehidupan kita sehari-hari. Dua tahun setelah Nabi kita tercinta Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah ke madinah, bertepatan dengan bulan Ramadhan yang mulia ini, terjadilah satu peristiwa besar namun sering dilupakan kaum muslimin. Peristiwa tersebut adalah perang Badar.





Disebut sebagai peristiwa besar, karena perang Badar merupakan awal perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan antara pembela Islam dan musuh Islam. Saking hebatnya peristiwa ini, Allah namakan hari teradinya peristiwa tersebut dengan Yaum Al Furqan (hari pembeda) karena pada waktu itu, Allah, Dzat yang menurunkan syariat Islam, hendak membedakan antara yang haq dengan yang batil. Di saat itulah Allah mengangkat derajat kebenaran dengan jumlah kekuatan yang terbatas dan merendahkan kebatilan meskipun jumlah kekuatannya 3 kali lipat. Allah menurunkan pertolongan yang besar bagi kaum muslimin dan memenangkan mereka di atas musuh-musuh Islam.


Sungguh sangat disayangkan, banyak di antara kaum muslimin di masa kita melalaikan kejadian bersejarah ini. Padahal, dengan membaca peristiwa ini, kita dapat mengingat sejarah para shahabat yang mati-matian memperjuangkan Islam, yang dengan itu, kita bisa merasakan indahnya agama ini.


Sebelum melanjutkan tulisan, kami mengingatkan bawa tujuan tulisan bukanlah mengajak anda untuk mengadakan peringatan hari perang badar, demikian pula tulisan tidak mengupas sisi sejarahnya, karena ini bisa didapatkan dengan merujuk buku-buku sejarah. Tulisan ini hanya mencoba mengajak pembaca untuk merenungi ibrah dan pelajaran berharga di balik serpihan-serpihan sejarah perang Badar.


Latar Belakang Pertempuran


Suatu ketika terdengarlah kabar di kalangan kaum muslimin Madinah bahwa Abu Sufyan beserta kafilah dagangnya, hendak berangkat pulang dari Syam menuju Mekkah. Jalan mudah dan terdekat untuk perjalanan Syam menuju Mekkah harus melewati Madinah. Kesempatan berharga ini dimanfaatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat untuk merampas barang dagangan mereka. Harta mereka menjadi halal bagi kaum muslimin. Mengapa demikian? Bukankah harta dan darah orang kafir yang tidak bersalah itu haram hukumnya?


Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan harta Orang kafir Quraisy tersebut halal bagi para shahabat:
Orang-orang kafir Quraisy statusnya adalah kafir harbi, yaitu orang kafir yang secara terang-terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri.
Tidak ada perjanjian damai antara kaum muslimin dan orang kafir Quraisy yang memerangi kaum muslimin.


Dengan alasan inilah, mereka berhak untuk menarik kembali harta yang telah mereka tinggal dan merampas harta orang musyrik.


Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat bersama tiga ratus sekian belas shahabat. Para ahli sejarah berbeda pendapat dalam menentukan jumlah pasukan kaum muslimin di perang badar. Ada yang mengatakan 313, 317, dan beberapa pendapat lainnya. Oleh karena itu, tidak selayaknya kita berlebih-lebihan dalam menyikapi angka ini, sehingga dijadikan sebagai angka idola atau angka keramat, semacam yang dilakukan oleh LDII yang menjadikan angka 313 sebagai angka keramat organisasi mereka dengan anggapan bahwa itu adalah jumlah pasukan Badar.


Di antara tiga ratus belasan pasukan itu, ada dua penunggang kuda dan 70 onta yang mereka tunggangi bergantian. 70 orang di kalangan Muhajirin dan sisanya dari Anshar.


Sementara di pihak lain, orang kafir Quraisy ketika mendengar kabar bahwa kafilah dagang Abu Sufyan meminta bantuan, dengan sekonyong-konyong mereka menyiapkan kekuatan mereka sebanyak 1000 personil, 600 baju besi, 100 kuda, dan 700 onta serta dengan persenjataan lengkap. Berangkat dengan penuh kesombongan dan pamer kekuatan di bawah pimpinan Abu Jahal.


Allah Berkehendak Lain


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para shahabat keluar dari Madinah dengan harapan dapat menghadang kafilah dagang Abu Sufyan. Merampas harta mereka sebagai ganti rugi terhadap harta yang ditinggalkan kaum muhajirin di Makah. Meskipun demikian, mereka merasa cemas bisa jadi yang mereka temui justru pasukan perang. Oleh karena itu, persenjataan yang dibawa para shahabat tidaklah selengkap persenjataan ketika perang. Namun, Allah berkehendak lain. Allah mentakdirkan agar pasukan tauhid yang kecil ini bertemu dengan pasukan kesyirikan. Allah hendak menunjukkan kehebatan agamanya, merendahkan kesyirikan. Allah gambarkan kisah mereka dalam firmanNya:


وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ


“Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjata-lah yang untukmu (kamu hadapi, pent. Yaitu kafilah dagang), dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir.” (Qs. Al Anfal: 7)


Demikianlah gambaran orang shaleh. Harapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat tidak terwujud. Mereka menginginkan harta kafilah dagang, tetapi yang mereka dapatkan justru pasukan siap perang. Kenyataan ini memberikan pelajaran penting dalam masalah aqidah bahwa tidak semua yang dikehendaki orang shaleh selalu dikabulkan oleh Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang mampu mengendalikan keinginan Allah. Sehebat apapun keshalehan seseorang, setinggi apapun tingkat kiyai seseorang sama sekali tidak mampu mengubah apa yang Allah kehendaki.


Keangkuhan Pasukan Iblis


Ketika Abu Sufyan berhasil meloloskan diri dari kejaran pasukan kaum muslimin, dia langsung mengirimkan surat kepada pasukan Mekkah tentang kabar dirinya dan meminta agar pasukan Mekkah kembali pulang. Namun, dengan sombongnya, gembong komplotan pasukan kesyirikan enggan menerima tawaran ini. Dia justru mengatakan,


“Demi Allah, kita tidak akan kembali sampai kita tiba di Badar. Kita akan tinggal di sana tiga hari, menyembelih onta, pesta makan, minum khamr, mendengarkan dendang lagu biduwanita sampai masyarakat jazirah arab mengetahui kita dan senantiasa takut kepada kita…”


Keangkuhan mereka ini Allah gambarkan dalam FirmanNya,


وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ


“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan…” (Qs. Al-Anfal: 47)


Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu di bawah pengaturan Allah, karena ditutupi dengan kesombongan mereka. Mereka tidak sadar bahwa Allah kuasa membalik keadaan mereka. Itulah gambaran pasukan setan, sangat jauh dari kerendahan hati dan tawakal kepada Yang Kuasa.


Kesetiaan yang Tiada Tandingnya


Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa yakin bahwa yang nantinya akan ditemui adalah pasukan perang dan bukan kafilah dagang, beliau mulai cemas dan khawatir terhadap keteguhan dan semangat shahabat. Beliau sadar bahwa pasukan yang akan beliau hadapi kekuatannya jauh lebih besar dari pada kekuatan pasukan yanng beliau pimpin. Oleh karena itu, tidak heran jika ada sebagian shahabat yang merasa berat dengan keberangkatan pasukan menuju Badar. Allah gambarkan kondisi mereka dalam firmanNya,


كَمَا أَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْ بَيْتِكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لَكَارِهُونَ


“Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.” (Qs. Al Anfal: 5)


Sementara itu, para komandan pasukan Muhajirin, seperti Abu Bakr dan Umar bin Al Khattab sama sekali tidak mengendor, dan lebih baik maju terus. Namun, ini belum dianggap cukup oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau masih menginginkan bukti konkret kesetiaan dari shahabat yang lain. Akhirnya, untuk menghilangkan kecemasan itu, beliau berunding dengan para shahabat, meminta kepastian sikap mereka untuk menentukan dua pilihan: (1) tetap melanjutkan perang apapun kondisinya, ataukah (2) kembali ke madinah.


Majulah Al Miqdad bin ‘Amr seraya berkata, “Wahai Rasulullah, majulah terus sesuai apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami akan bersama anda. Demi Allah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana perkataan Bani Israil kepada Musa: ‘Pergi saja kamu, wahai Musa bersama Rab-mu (Allah) berperanglah kalian berdua, kami biar duduk menanti di sini saja. [1]‘” Kemudian Al Miqdad melanjutkan: “Tetapi pegilah anda bersama Rab anda (Allah), lalu berperanglah kalian berdua, dan kami akan ikut berperang bersama kalian berdua. Demi Dzat Yang mengutusmu dengan kebenaran, andai anda pergi membawa kami ke dasar sumur yang gelap, kamipun siap bertempur bersama engkau hingga engkau bisa mencapai tempat itu.”


Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan komentar yang baik terhadap perkataan Al Miqdad dan mendo’akan kebaikan untuknya. Selanjutnya, majulah Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhu, komandan pasukan kaum anshar.


Sa’ad mengatakan, “Kami telah beriman kepada Anda. Kami telah membenarkan Anda. Andaikan Anda bersama kami terhalang lautan lalu Anda terjun ke dalam lautan itu, kami pun akan terjun bersama Anda….” Sa’ad radhiyallahu ‘anhujuga mengatakan, “Boleh jadi Anda khawatir, jangan-jangan kaum Anshar tidak mau menolong Anda kecuali di perkampungan mereka (Madinah). Sesungguhnya aku berbicara dan memberi jawaban atas nama orang-orang anshar. Maka dari itu, majulah seperti yang Anda kehendaki….”


Di Sudut Malam yang Menyentuh Jiwa…


Pada malam itu, malam jum’at 17 Ramadhan 2 H, Nabi Allah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mendirikan shalat di dekat pepohonan. Sementara Allah menurunkan rasa kantuk kepada kaum muslimin sebagai penenang bagi mereka agar bisa beristirahat. Sedangkan kaum musyrikin di pihak lain dalam keadaan cemas. Allah menurunkan rasa takut kepada mereka. Adapun Beliau senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah. Memohon pertolongan dan bantuan dari-Nya. Di antara do’a yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berulang-ulang adalah,


“…Ya Allah, jika Engkau berkehendak (orang kafir menang), Engkau tidak akan disembah. Ya Allah, jika pasukan yang kecil ini Engkau binasakan pada hari ini, Engkau tidak akan disembah…..”


Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang-ulang do’a ini sampai selendang beliau tarjatuh karena lamanya berdo’a, kemudian datanglah Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu memakaikan selendang beliau yang terjatuh sambil memeluk beliau… “Cukup-cukup, wahai Rasulullah…”


Tentang kisah ini, diabadikan Allah dalam FirmanNya,


إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آَمَنُوا سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ (12) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَمَنْ يُشَاقِقِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (13)


“Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.” (Qs. Al Anfal: 12-13)


Bukti kemukjizatan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam


Seusai beliau menyiapkan barisan pasukan shahabatnya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan di tempat pertempuran dua pasukan. Kemudian beliau berisyarat, “Ini tempat terbunuhnya fulan, itu tempat matinya fulan, sana tempat terbunuhnya fulan….”


Tidak satupun orang kafir yang beliau sebut namanya, kecuali meninggal tepat di tempat yang diisyaratkan beliaushallallahu ‘alaihi wa sallam.


Bara Peperangan Mulai Menyala


Yang pertama kali menyulut peperangan adalah Al Aswad Al Makhzumi, seorang yang berperangai kasar dan akhlaknya buruk. Dia keluar dari barisan orang kafir sambil menantang. Kedatangannya langsung disambut oleh Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu ‘anhu. Setelah saling berhadapan, Hamzah radhiyallahu ‘anhu langsung menyabet pedangnya hingga kaki Al Aswad Al Makhzumi putus. Setelah itu, Al Aswad merangkak ke kolam dan tercebur di dalamnya. Kemudian Hamzah menyabetkan sekali lagi ketika dia berada di dalam kolam. Inilah korban Badar pertama kali yang menyulut peperangan.


Selanjutnya, muncul tiga penunggang kuda handal dari kaum Musyrikin. Ketiganya berasal dari satu keluarga. Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan anaknya Al Walid bin Utbah. Kedatangan mereka ditanggapi 3 pemuda Anshar, yaitu Auf bin Harits, Mu’awwidz bin Harits, dan Abdullah bin Rawahah. Namun, ketiga orang kafir tersebut menolak adu tanding dengan tiga orang Anshar dan mereka meminta orang terpandang di kalangan Muhajirin. Kemudian Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin Harits untuk maju. Ubaidah berhadapan dengan Al Walid, Ali berhadapan dengan Syaibah, dan Hamzah berhadapan dengan Utbah. Bagi Ali dan Hamzah, menghadapi musuhnya tidak ada kesulitan. Lain halnya dengan Ubaidah. Masing-masing saling melancarkan serangan, hingga masing-masing terluka. Kemudian lawan Ubaidah dibunuh oleh Ali radhiyallahu ‘anhu. Atas peritiwa ini, Allah abadikan dalam firmanNya,


هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ


“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka (Allah)…” (Qs. Al Hajj: 19)


Selanjutnya, bertemulah dua pasukan. Pertempuran-pun terjadi antara pembela Tauhid dan pembela syirik. Mereka berperang karena perbedaan prinsip beragama, bukan karena rebutan dunia. Sementara itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di tenda beliau, memberikan komando terhadap pasukan. Abu Bakar dan Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhuma bertugas menjaga beliau. Tidak pernah putus, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa melantunkan do’a dan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah. Terkadang beliau keluar tenda dan mengatakan, “Pasukan (Quraisy) akan dikalahkan dan ditekuk mundur…”


Beliau juga senantiasa memberi motivasi kepada para shahabat untuk berjuang. Beliau bersabda, “Demi Allah, tidaklah seseorang memerangi mereka pada hari ini, kemudian dia terbunuh dengan sabar dan mengharap pahala serta terus maju dan pantang mundur, pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga.”


Tiba-tiba berdirilah Umair bin Al Himam Al Anshari sambil membawa beberapa kurma untuk dimakan, beliau bertanya,“Wahai Rasulullah, apakah surga lebarnya selebar langit dan bumi?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,“Ya.” Kemudian Umair mengatakan: “Bakh…Bakh… (ungkapan kaget). Wahai Rasulullah, antara diriku dan aku masuk surga adalah ketika mereka membunuhku. Demi Allah, andaikan saya hidup harus makan kurma dulu, sungguh ini adalah usia yang terlalu panjang. Kemudian beliau melemparkan kurmanya, dan terjun ke medan perang sampai terbunuh.”


Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil segenggam pasir dan melemparkannya ke barisan musuh. Sehingga tidak ada satu pun orang kafir kecuali matanya penuh dengan pasir. Mereka pun sibuk dengan matanya sendiri-sendiri, sebagai tanda kemukjizatan Beliau atas kehendak Dzat Penguasa alam semesta.


Kuatnya Pengaruh Teman Dekat Dalam Hidup


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk membunuh Abul Bakhtari. Karena ketika di Mekkah, dia sering melindungi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang memiliki inisiatif untuk menggugurkan boikot pada Bani Hasyim. Suatu ketika Al Mujadzar bin Ziyad bertemu dengannya di tengah pertempuran. Ketika, itu Abul Bakhtari bersama rekannya. Maka, Al Mujadzar mengatakan, “Wahai Abul Bakhtari, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk membunuhmu.”


“Lalu bagaimana dengan temanku ini?”, tanya Abul Bakhtari

“Demi Allah, kami tidak akan membiarkan temanmu.” Jawab Al Mujadzar.


Akhirnya mereka berdua melancarkan serangan, sehingga dengan terpaksa Al Mujadzar membunuh Abul Bakhtari.


Kemenangan Bagi Kaum Muslimin


Singkat cerita, pasukan musyrikin terkalahkan dan terpukul mundur. Pasukan kaum muslimin berhasil membunuh dan menangkap beberapa orang di antara mereka. Ada tujuh puluh orang kafir terbunuh dan tujuh puluh yang dijadikan tawanan. Di antara 70 yang terbunuh ada 24 pemimpin kaum Musyrikin Quraisy yang diseret dan dimasukkan ke dalam lubang-lubang di Badar. Termasuk diantara 24 orang tersebut adalah Abu Jahal, Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah dan anaknya, Al Walid bin Utbah.


Demikianlah perang badar, pasukan kecil mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar dengan izin Allah. Allah berfirman,


كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ


“…Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Baqarah: 249)


Mereka…
Mereka menang bukan karena kekuatan senjata
Mereka menang bukan karena kekuatan jumlah personilnya
Mereka MENANG karena berperang dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan membela agamaNya…
Allahu Al Musta’an…


Footnote:

[1] Perkataan Al Miqdad radhiyallahu ‘anhu ini merupakan cuplikan dari firman Allah surat Al Maidah: 24

Yusril Sejalan Dengan PKS Memecat Supendi





INILAH.COM, Jakarta — Pengacara yang ditunjuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menangani kasus gugatan Yusuf Supendi, Zainuddin Paru mengemukakan pernyataan Yusril Ihza Mahendra sama sekali tidak memberatkan kliennya. Bahkan Yusril dalam kapasitasnya sebagai saksi ahli, memberikan wawasan tentang kedudukan partai politik dalam ketatanegaraan.

Yusril dalam kapasitasnya sebagai ahli hukum tata negara diajukan Yusuf Supendi sebagai saksi ahli dalam persidangan gugatan yang bersangkutan terhadap PKS. Yusril memberikan kesaksiannya pada persidangan hari Selasa (6/12/2011) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menurut Zainuddin, Yusril berpendapat dalam hal yang bersifat teknis seperti kegiatan partai politik, termasuk di dalamnya soal pemberian sanksi terhadap anggota partai, semuanya diatur dan tunduk kepada AD/ART, serta peraturan partai.

Sementara itu, langkah PKS memecat Yusuf Supendi karena yang bersangkutan dianggap telah melanggar AD/ART serta peraturan partai. Karena itu, papar Zainuddin, keterangan Yusril di hadapan majelis yang memeriksa gugatan perbuatan melawan hukum Yusuf Supendi itu, sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat PKS dalam proses pemecatan Yusuf Supendi.

Zainuddin menambahkan, kesalahan ataupun penyimpangan yang dilakukan seseorang sama nilainya, tidak dibedakan apakah yang bersangkutan memiliki kedudukan tinggi di pengurusan partai atau tidak. “Di PKS tidak ada orang yang istimewa atau kebal hukum. Semua berjalan di atas sistem, termasuk terhadap penggugat, Yusuf Supendi,” kata Zainuddin.

“Apakah dia pendiri atau anggota biasa, jika melakukan kesalahan sanksinya sama. Tidak dibeda-bedakan,” papar dia.

Pemecatan terhadap Yusuf Supendi, urai Zainuddin, sudah sesuai dengan mekanisme dan peraturan partai sebagaimana termaktub dalam AD/ART PKS, serta sesuai dengan UU Partai Politik No. 31 Tahun 2002 dan UU No.2 Tahun 2008 tentang partai politik.

Tolak Yusril

Sebelumnya, pengacara PKS menolak kehadiran Yusril sebagai saksi ahli dalam persidangan. Alasannya, Yusril adalah ahli hukum tata negara. Sementara kasus gugatan Yusuf Supendi kepada PKS adalah persoalan hukum perdata. Sehingga Zainuddin menganggap, Yusril tidak tepat dihadirkan sebagai saksi ahli dalam kasus tersebut.

Majelis Hakim menyatakan mencatat keberatan pengacara PKS, namun meminta agar kesaksian Yusril didengar. Apalagi Yusril menyatakan hanya akan memberikan kesaksian sesuai dengan kapasitasnya sebagai ahli tata negara, dan tidak akan masuk dalam hal-hal yang bersifat teknis, termasuk soal pemberian sanksi. Karena hal tersebut merupakan urusan internal partai yang diatur dalam AD/ART dan aturan-aturan turunannya yang tertuang dalam peraturan partai. [b

Saya Meragukan Anda Kader PKS

'Saya meragukan Anda kader PKS'
Kalimat itu terpajang di kolom komentar blog saya . Bahkan ada yang mencaci maki saya di blog karena memposting ulasan atau artikel yang kontra PKS. Sebagai kader yang sudah terbiasa dengan komentar miring mengenai partai dakwah ini, saya TIDAK KAGET, he...he.. pake huruf besar. Karena di lingkungan saya baik internal maupun ekternal kerap jadi media tampung keluhan dan curhat kader di dapil saya.
Apakah itu karena sikap aleg kita yang tidak sesuai dengan idealisme mereka? atau gaya pengurus struktrural kita yang menurut mereka harus sesuai dengan pemahaman ke Islaman dia?
Repot , Bro.
Nah , ini sekedar memperkenalkan diri sedikit aja kepada ikhwah yang mempertanyakan eksistensi kekaderan saya. dikiiiiit aja, he....he.. maka dengan malu-malu kucing saya posting deh foto saya.

Senin, 18 Maret 2013

DPC TALLO dan Senam Nusantara

Senam Nusantara mulai di aktifkan di DPC Tallo secara mandiri dimana selama ini DP4 dan DP3 digabung untuk menyelenggarakan aktifitas ini. Tidak kurang dari 50 kader Tallo mengikuti Senam Nusantara di halaman Sekretariat DPC

RKI Tallo mengadakan Senam Lansia

Bulan Maret ini tahun 2013, RKI Tallo sudah menyelenggarakan beberapa aktifitas sosial diantaranya Senam Lansi,Indonesia Berkebun dan Pemeriksaan Kesehatan gratis.
Senam Lansia
Senam ini baru pertama kali diselenggarakan di kecamatan Tallo, sebelumnya belum pernah ,baik oleh instansi Pemerintah lokal maupun lembaga lainnya, tapi RKI kecamatan Tallo sudah meng inisiasi kegiatan ini semoga jadi pilot projek untuk kemaslahatan umat.
Pengurus sudah mengundang sekitar 50 lansia untuk kegiatan perdana ini yang juga dirangkaikan dengan PemKes yaitu pemeriksaan darah , kolesterol dan asam urat GRATIS.
Acara dimulai dengan Senam Lansia kemudian PemKes dan dilanjutkan dengan pemberian Dorprize bagi peserta.

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com