Selasa, 12 Juni 2012
Wali Songo, Bukti Organisasi Dakwah yang Hebat (Bag 1)
REPUBLIKA.CO.ID, “Menelusuri jejak masuknya Islam di Jawa berarti mengidentifikasi konsep dakwah yang luar biasa,” demikian peneliti yang juga pengamat sejarah Islam, Asep Sobari, Lc
Ia melihat, penyebaran Islam di Tanah Jawa khususnya dan Nusantara umumnya sesuai dengan karakter dakwah Islam sejak masa Rasulullah saw.
Alumni Universitas Islam Madinah itu menambahkan, sejarah penyebaran Islam di Jawa yang terungkap adalah hanya sebatas jejak penyebaran yang dilakukan secara masif.
“Jauh sebelum periode itu, Islam telah masuk ke Jawa,” ujar wakil direktur eksekutif Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (Insists) ini kepada reporter Republika, Devi A. Oktavika.
Ada banyak versi mengenai periode masuknya Islam ke Jawa. Dapatkah Anda menjelaskannya secara ringkas?
Jika memang harus menyoroti masuknya Islam ke Pulau Jawa, saya kira kita tidak bisa tidak membicarakan sejarah masuknya Islam ke Nusantara. Sulit memisahkan keduanya, karena menurut saya, Islam masuk ke Jawa tidak lama setelah ia masuk ke Indonesia. Jadi jika ditanya kapan ajaran Islam masuk Jawa, jawabannya dapat kita peroleh jika kita membaca sejarah masuknya Islam ke Nusantara.
Bahkan, saya pun yakin, sangat mungkin Islam mulai masuk ke Nusantara pada periode yang jauh lebih awal dari sajian informasi dari buku-buku sejarah yang banyak kita baca. Kitab Tarikh Thobari misalnya, menceritakan bahwa sekitar 450 tahun sebelum kelahiran Rasulullah saw, rempah Indonesia telah diperdagangkan dengan suku Quraisy.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa jalur dagang telah terbentuk sejak lama, dan Indonesia adalah salah satu bagian dari rute tersebut. Selain itu, yang diamati adalah bahwa karakteristik dakwah Islam tidak pernah berubah sejak zaman Rasulullah dan para sahabat. Yakni, ketika proses dakwah Islam telah sampai di satu tempat yang belum pernah dijangkau, ia akan dijadikan basis penguatan dakwah tersebut. Setelah basis dakwah tersebut kuat, maka dilakukan lah penyebaran yang lebih jauh lagi.
Related Posts:
Syaikh Umar Tilmisani (Mursyid III IkhwanulMuslimin, 1322-1406 H/1904-1986M) Syaikh Umar Tilmisani adalah salah seorang daripada tokoh-tokoh dai dan murabi. Nama penuh… Read More
HT Berceloteh tentang PKS Sejak mencuatnya kasus majalah Sabili (ed.21 Th. XVII 13 Mei 2010/ 28 Jumadil Awal 1431 H), perhatian kita tercuri dengan artikel berjudul Menguak … Read More
Sejarah Ikhwanul Muslimin Masa-masa awal Jamaah Ikhwanul Muslimin berdiri di kota Ismailiyah, Mesir pada Maret 1928 dengan pendiri Hassan al-Banna, bersama keenam tokoh la… Read More
Penanggalan Hijriah vs Miladiyah Cara penyajiannya seperti dialog, Hijriyah disingkat H dan Miladiyah (Masehi) disingkat M.Butir 1H: 1 Muharam bukan Hari Raya Islam. Dalam ajaran… Read More
Haji Agus Salim: Sang Pembela Kebenaran Puluhan tahun yang lalu, dalam sebuah acara diplomatik di London, seorang pria berdiri tegak. Tubuhnya terbilang kecil, jika dibandingkan dengan p… Read More


0 komentar:
Posting Komentar